REWIND THE TIMES

Minggu, 25 September 2016

REWIND THE TIMES


“Suratan dari Masa Lalu”
1 Maret 2013
“Seperti sosokmu yang menghilang di kelokan jalan cemara jajar, malam hadir tanpa tinggalkan secuil bintang, bulan pun tak tersisa lagi. Kesendirian sesakku dalam nestapa tak bermuara, sementara penantian hadirmu, hanya menjadi sebongkah asa tak berjiwa, tanpa makna.”

24 Oktober 2012
“Sejenak aku memandangi dirimu dari tepi, saat engkau duduk manis menantikan kehadiran seseorang. Hingga dari jauh, nampak sosok pemuda yang engkau lihat dengan rias muka indahmu, kau yang beranjak dari tempat singgahmu, perlahan mengiringi hatiku dengan lantunan irama sendu. Meninggalkan sayatan-sayatan yang harum.”

12 Apri 2010
“Aku ingin menangis! Tapi hatiku mencegahnya. Aku ingin tertawa, akan tetapi hatiku tak merasa bahagia. Maka biarkanlah wajah datar ini menutupi hatiku. Karena aku takkan mampu berbuat apa-apa, untuk dirimu.”

End



Sedikit kutipan:
Terkadang hidup ini kita tak bisa merasakan, ataupun menikmatinya dengan jalan yang sesuai. Terkadang kita sebagai manusia mendapatkan sesuatu yang kita tidak sukai, namun itu bermanfaat bagi kita.
Terkadang kita mendapatkan apa yang kita sukai, namun itu tidaklah membuat kita berkembang tumbuh dalam kebaikan.

Khilaf bukanlah suatu permainan, yang mana kita bisa mengulanginya kapan pun kita inginkan.
Kebebasan yang kita miliki itu terbatas, terbatas dengan kebebasan orang lain.

Jika kita bergantung pada manusia, ia akan binasa.
Namun jika kita bergantung pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Ia takkan pernah binasa.

0 komentar :

Posting Komentar