Diantara Mimpi dan Asa

Rabu, 07 September 2016

Diantara Mimpi dan Asa


Senin, 21 April 2014

Dini hari, pukul 01.40

Aku akhirnya tiba di negeri terbitnya matahari atas izin dari kedua orang tuaku. Teman ayahkulah yang akan membiayai kehidupan dan sekolahku disini.

Aku gembira, air mataku mengalir perlahan. Aku menaiki sebuah densha melewati luasnya perkebunan. Hingga tempat tujuan, aku mendapatkan seorang kenalan baru yang ternyata teman lamaku, menyambutku dengan sangat ramah dan rela menghabiskan waktunya untuk mengajakku berjalan mengelilingi desa.

Tepatnya, aku tiba tepat saat malam itu diadakan sebuah festival atau disebut ‘matsuri’. Ia mengajakku untuk mengikutinya. Jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku. Aku menyanggupi tawarannya. Ia senang dan langsung menggapai tanganku, menarikku segera ke tempat tujuan, ke tempat festival diadakan.

Gemerlap matsuri yang baru kualami membuatku sebegitu takjubnya. Apalagi dia dapat memandu diriku ini dengan sempurna dan elegan, seakan dialah yang mengadakan festival ini. Ia menggiringku mulai dari permainan hingga membeli berbagai makanan khas festival.

“Ayo kita melihat hanabi!”

Aku menyusuri anak tangga menuju arah suara itu. Sesampainya, aku melihat sebuah tempat yang ramai dengan orang yang menunggu dan ditemani oleh sinar rembulan. Tak kusadari, aku kehilangan temanku. Aku tak berkutik dan mencoba menghubungi temanku melalui ponsel. Lalu aku menunggu di tepi dan melihat indahnya desa kecil di malam hari.

Satu jam berlalu, hiruk pikuk para penikmat festival mulai senyap saat meluncurnya sebuah cahaya kecil yang menghiasi malam. Cahaya itu bersinar dan membuyar diatas menarik semua pandangan orang yang ada di tempat itu. Aku pun tak kalah tertariknya. Hingga gemerlapan kembang api yang menghiasi langit malam itu usai, aku tak pernah menyadari bahwa disampingku terdapat seorang gadis yang menggunakan kimono merah, dan berkata:



“Hei, ini adalah gambaran indah milikmu, namun kau belum mewujudkannya!”

Lalu aku terbangun, waktu menunjukkan pukul 02.15

0 komentar :

Posting Komentar