Rindu Kami Padamu Ya Rasulullah

Senin, 20 Mei 2013

Rindu Kami Padamu Ya Rasulullah



Dikutip dari Khutbah jum'at
jumat, 27 mei 2005
oleh ustadz H. Sulaiman Effendi S.Ag
Masjid Darunnajah


Di suatu kota yang berada di madura ada seorang wanita tua yang berprofesi sebagai penjual bunga. Ia harus berjalan cukup jauh untuk menjual dan menjajakan karangan bunganya. Setiap hari ia berjalan menuju pasar dan ketika datang waktu dzuhur ia langsung bergegas menuju masjid agung yang berada di kota tersebut. dan setiap habis menunaikan shalat ia selalu bergegas menuju halaman masjid agung tersebut untuk memunguti sampah dan dedaunan yang berserakan di depan masjid.

Dikarenakan saking seringnya dan hampir setiap hari melakukan hal serupa sehingg mengundang rasa iba dan kasihan ta'mir masjid kepada wanita tua tadi, hingga akhirnya takmir tersebut mengambil kesimpulan untuk memunguti sampah dan dedaunan sebelum wanita tua tersebut melakukannya. benar sejak hari itu takmir masjid mulai memunguti sampah dan dedaunan.

Keesokan harinya seperti biasa wanita tua tadi bergegas ke masjid karena sudah masuk waktu dzuhur usai ia menjajakan bunganya. Setelah shalat dan berdo'a ala kadarnya ia beranjak menuju tempat kesayanngannya yaitu halaman masjid yang penuh dangan sampah dan dedaunan.......... Syahdan wanita tadi terkejut bukan kepalang tatkala melihat halaman masjid sudah bersih tanpa menyisakan saampah sedikitpun yang tersisa. ia lari ke masjid dan bersimpuh sambil menangis tersedu sedu.......... mengapa.....mengapa (gumamnya)......
hingga mengundang rasa ingin tau ta' mir masjid dan para jama'ah yang masih berada di masjid.......

"ada apa gerangan ibu...?'' tanya salah seorang dari mereka...... wanita tadi menjawab " tolong kalau kalian memang merasa iba biarkanlah saya yang membersihkan sampah dan dedaunan di halaman masjid agung ini." akhirnya mereka membiarkan wanita tua tersebut melakukan kegiatan rutinnya itu.

Hari berlalu berganti minggu, minggu berganti menjadi bulan, wanita tua tersebut masih dengan semangat memunguti sampah. akhirnya takmir punya inisiatif untuk mengorek ketetangan sebenernya ada apa dengan wanita tadi... dan memutuskan untuk meminta bantuan kepada seorang kiai yang cukup terkenal untuk menanyakan nya......

Akhirnya Kiai tadi menemuai ibu tadi dan bertanya.... sebenarnya apa yang menyebabkan anda dengan ikhlas melakukan halini.....? wanita tadi menjawab ' saya akan menjawab dengan syarat anda pak kiai tidak akan menceritakan hal ini selagi saya masih hidup dan hanya andalah yang tau" lalu pak kiai tadi pun mengiyakannya...

" pak kiai saya ini orang bodoh dan saya sadar belum tentu amal ibadah saya selama hidup itu benar dan diterima oleh Allah, dan saya yakin diakhirat tidak ada yang mampu mensyfaati kecuali kanjeng nabi muhammad, untuk itu saya memunguti sampah dan denaunan yang ada, dan setiap satu sampah dan dedaunan saya bacakan shalawat untuk kanjeng nabi Nuhammad S.A.W agar kiranya sampah dan dedaunan tadi menjadi saksi bahwa saya mencntai, dan merindukan kanjeng Nabi dan di akherat kelak saya di jemput dan di sambut oleh kanjeng Nabi muhammad S.A.W karena cintaku padanya".

0 komentar :

Posting Komentar